|
e shtunë, 16 qershor 2007 |
Surabaya Butuh Kesadaran |
“Sejumlah saluran air dan sungai di Surabaya dipenuhi sampah, Jumat (31/3). Saluran dan sungai yang dipenuhi sampah tersebut sangat dekat dengan permukiman penduduk. Selain merusak keindahan kota, banyaknya sampah ini dapat menjadi sumber penyakit dan banjir. Berdasarkan pengamatan, saluran air yang dipenuhi sampah tersebut berada di Jalan Menur, sekitar Jalan Simokerto Tebasan (belakang Tempat Pemakaman Umum Kapas Krampung), dan Jalan Kenjeran. Saluran-saluran air ini memiliki lebar tiga meter. Air yang berada di saluran air di Jalan Menur dan sekitar Jalan Simokerto Tebasan tampak tidak bergerak sehingga sampah itu menggenang dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Sementara sungai yang dipenuhi sampah berada di sungai dekat Jalan Kalisari, sepanjang Jalan Genting, dan Jalan Asem Rowo. Aliran air di sungai-sungai ini juga bergerak lambat sehingga praktis mengeluarkan bau menyengat. Persis di samping saluran air dan sungai tersebut terdapat permukiman padat penduduk. Nesdi (46), salah satu warga yang berada di Jalan Genting, mengeluhkan banyaknya sampah di sungai yang disebut Kali Genting oleh warga setempat. Setiap bulan, lanjut dia, kali itu selalu dibersihkan, tetapi selang beberapa hari setelah dibersihkan pasti jumlah sampah kembali banyak. Menurut dia, banyaknya sampah diakibatkan kesadaran warga yang masing kurang sehingga masing membuang sampah di sungai. "Musim hujan seperti sekarang masih mending, air sungai masih mengalir dan sampah mengikuti aliran air. Pada musim kemarau, kondisinya lebih parah karena air sungai surut dan berhenti mengalir," ujarnya.(KOMPAS Jawa Timur - Sabtu, 01 Apr 2006 Halaman: 3 Penulis: D12 Ukuran: 2803)
Ini hanyalah salah satu keluhan tentang lingkungan Surabaya yang semakin buruk.mestinya kita harus berpikir mengapa hal tersebut dapat terjadi,apakah ini dampak dari kesadaran yang buruk untuk menjaga lingkungan sendiri.jika masih baru-baru ini mungkin hanya bau yang jadi masalah,tapi kalau sudah lama??bisa-bisa hidung kita tak bisa membedakan wangi parfum dan kentut orang.kalau sudah seperti ini siapa yang bertanggung jawab?pemerintah tak bisa di salahkan karena bukan yang membuang,warga juga tak bisa karena tak semua warga membuang sampah.jadi perlu perlu penanganan serius serta kerja sama antara warga dan pemerintah karena selama ini mereka (kedua pihak)jarang bekerja bersama.
Emërtimet: Surabaya Itu Bersih
Selengkapnya...
|
posted by LuPh @ 6:09 e paradites |
|
|
e premte, 15 qershor 2007 |
Sampah Itu Bermanfaat |
..................Sudah sekitar 46 dari 56 keluarga di RT 3/XIV mengolah sampah organiknya sendiri. Mereka menggunakan keranjang takakura untuk mengolah sampah organik berupa sisa sayur dan kulit buah. Secara berkala, hasil olahan itu dipanen untuk dikeringkan dengan metode open windrow di Graha Kompos Pusat Pemberdayaan Masyarakat Kota Universitas Surabaya (Pusdakota Ubaya). Dari hasil sampah olahan itu warga mendapat ganti Rp 300 per kilogram (kg). Setiap bulan warga menghasilkan 25 kg kompos dan memperoleh sekitar Rp 7.500. Secara rupiah mungkin tidak terlalu besar, tetapi peran untuk mengurangi sampah sangatlah besar. Kompos yang telah jadi dapat dijual atau digunakan kembali sebagai starter dalam keranjang takakura. Keranjang ini diciptakan Koji Takakura, pakar kompos yang dikirim KITA Environmental Cooperation Center bersama aktivis Pusdakota.........................( KOMPAS Jawa Timur - Senin, 12 Jun 2006 Halaman: 1 Penulis: susilo, nina Ukuran: 4881)
Akhir-akhir ini di lingkungan Kota Surabaya kita dihadapkan dengan berbagai masalah dan salah satunya adalah SAMPAH. Sampah menjadi masalah yang cukup komplek dan harus di tangani. Makhluk yang satu ini sering disebut sebagaian masyarakat sebagai benda yang sudah tidak berguna lagi dan nggak ada manfaatnya. Pokoknya arti dari sebuah sampah itu biasanya yang jelek-jelek. Kasihan juga makhluk yang satu ini. Seperti sampah masyarakat yang diartikan sebagai orang-orang yang terbuang dalam suatu kelompok masyarakat yang dianggap mengganggu ketentraman masyarakat sekitarnya padahal mereka juga berhak mendapat kehidupan yang layak meski mereka pernah melakukan kesalahan. Sama halnya dengan sampah, sampah yang biasanya kita buang sembarangan.
Memang kebanyakan orang menganggap sampah itu tidak ada manfaatnya tapi jangan salah sampah juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Buktinya di Kota Surabayaku ini, atau sering famous dengan nama kota pahlawan. Surabaya mendapat julukan ” Green and Clean” (Hijau dan Bersih) tapi akhir-akhir ini kita sering menjumpai hal-hal yang tidak sesuai sama julukan itu. Banyak sampah yang kita temukan di sungai, dijalan, dan bahkan dimanapun kita dapat menjumpai sampah. Tapi bukan berarti masyarakat Surabaya harus membiarkan itu semua merajalela. Saat ini ada banyak program yang diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan contohnya program Tunas Hijau yang anggotanya adalah generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.
Dan ada juga program yang diadakan oleh sebuah media cetak yang cukup terkenal yaitu program “Surabaya Green and Clean”.Program ini menjadi ajang yang bergengsi bagi seluruh warga Surabaya dan memberikan kesempatan untuk berkompetisi antar RT/RW. Jadi setiap RT/RW punya cara tersendiri untuk merubah lingkungannya menjadi lingkungan yang benar--benar Green and Clean. Tapi tidak hanya dengan merubah lingkungan saja, dalam hal ini sampah juga ikut andil lho!!! Sampah dijadikan sebagai barang yang bermanfaat, barang yang memiliki nilai seni, daya guna yang tinggi. Bahkan gelas air mineral bekas pun bisa dijadikan sebagai hiasan jendela dan kulit jagung yang biasanya dibuang bisa dijadikan souvenir yang cukup cantik dan tentunya masih banyak lagi barang bekas yang bisa kita sulap jadi barang yang memiliki nilai jual. Aku salut banget buat masyarakat Surabaya. Dengan begitu sedikit demi sedikit masalah yang menyerang lingkungan bisa sedikit teratasi. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari masing-masing individu. Ayo Rek.. jadikan kota kita sebagai kota yang benar-benar Green and Clean.
Emërtimet: Surabaya Itu Bersih
Selengkapnya...
|
posted by LuPh @ 12:29 e pasdites |
|
|
|
Bomber Beri Warna Surabaya |
Coret- coretan di tembok sepanjang jalanan memang sering kita temui di jalanan yang sering kita lewati. Sebenarnya siapa sich yang buat coretan-coretan yang kata orang-orang merusak keindahan kota!
Mereka menyebut dirinya Bomber . Pada awalnya Bomber sendiri berasal dari Amerika yang kemudian berkembang di Inggris, Jepang, dan Eropa. Itu semua berkembang dengan versi yang berbeda-beda ya bisa diartikan bahwa setiap negara mempunyai ciri khas tersendiri. Sebenernya pembuat grafity ini tujuannya hanya untuk mencari kepuasan dan kebanggaan tersendiri buat mereka.
Meskipun grafiti pada umumnya bersifat merusak dan menyebabkan tingginya biaya pemeliharaan kebersihan kota, namun grafiti tetap merupakan ekspresi seni yang harus dihargai. Ada banyak sekali seniman terkenal yang mengawali karirnya dari kegiatan grafiti. Grafiti biasanya di buat untuk ketenaran kelompok atau seseorang. Semakin banyak grafiti yang mereka buat, maka makin terkenallah nama pembuatnya. Karena itu grafiti sering di beri tagging atau tanda tangan dari pembuat atau bomber-nya. Semacam tanggung jawab karya.
Biasanya para Bomber mempunyai komunitas tersendiri dan biaya dalam memproduksi Grafiti mereka dapatkan dari patungan pergroup. Tapi pada mulanya mereka memulainya sendiri dan lama kelamaan mencari sebuah kelompok dan membentuk forum atau komunitas. Dalam menghasilkan sebuah grafiti yang bagus nggak sembarangan tempat yang mereka gunakan. Kebanyakan tempat yang mereka gunakan adalah tempat-tempat umum yang ramai dan banyak orang yang lalu lalang di daerah itu.
Salah satu komunitas Bomber Di Surabaya, Wormfomb yang kami wawancarai mengatakan bahwa manfaat nge-Bomb sendiri adalah untuk memperindah kota dan membuat kota itu mempunyai warna tersendiri. Namun terkadang orang-orang salah dalam mengartikan keberadaan Bomber. Resiko terbesar yang mau nggak mau harus diterima para Bomber yaitu diusir satpol pamong praja bahkan pernah diciduk polisi, ya alasan polisi menciduk bomber karena dianggap sudah merusak tata kota. Padahal kalau melihat hasil yang mereka buat malah membuat kota jadi lebih indah bukan merusak kaindahan kota. So, apa yang mereka buat sangat layak untuk dihargai.
“ kami kalo nge-Bomb biasanya malam hari dan juga tergantung mood kita and kalo buat grafiti dibutuhkan suatu kterampilan didalam memodifikasi atau memproduk berbagi bentuk font, untuk memperoleh font yang perfect maka model font harus bervariasi.” Ujar ketiga anak remaja yang ngaku gabung di komunitas Wormfomb ini ( Cino, Dien, Kehong ).
Emang sich nge-Bomb tuch membutuhkan nyali yang sangat besar karena resikonyapun cukup besar. Maka dari tu bagi KaMu yang jago nggambar and punya nyali untuk mengekspresikan diri, Bomber adalah wadah yang tepat untuk mengembangkan bakat kita cause banyak seniman terkenal yang lahir dari para Bomber. Emërtimet: Surabaya itu Indah
Selengkapnya...
|
posted by LuPh @ 10:56 e paradites |
|
|
|
|